Perbedaan Silicone Sealant – Silicone sealant adalah salah satu bahan penyegel yang sangat umum digunakan dalam dunia konstruksi, perbaikan rumah tangga, hingga industri otomotif dan manufaktur. Berfungsi untuk menutup celah, mencegah kebocoran, dan menjaga sambungan tetap kuat dan fleksibel, bahan ini banyak ditemukan dalam berbagai bentuk dan varian. Namun, meskipun terlihat serupa, tidak semua silicone sealant memiliki karakteristik dan fungsi yang sama. Ada berbagai jenis sealant yang dirancang dengan formula berbeda, tergantung pada tujuan penggunaannya. Inilah mengapa penting bagi siapa pun yang hendak menggunakannya untuk memahami apa saja perbedaan silicone sealant, agar tidak salah pilih dan menyesal di kemudian hari.
Banyak orang yang langsung membeli sealant berdasarkan harga atau popularitas merek saja, tanpa mempertimbangkan jenis dan fungsinya. Padahal, salah memilih jenis silicone sealant bisa berdampak pada hasil akhir pekerjaan, mulai dari sambungan yang cepat rusak hingga risiko kebocoran dalam jangka panjang. Salah satu merek yang cukup terkenal di pasaran adalah lem Dextone, yang menyediakan berbagai jenis silicone sealant untuk berbagai kebutuhan. Melalui artikel ini, kami akan membahas secara detail perbedaan antar jenis silicone sealant yang ada di pasaran, sehingga Anda dapat menentukan pilihan dengan tepat sesuai kebutuhan proyek Anda.
Sekilas Tentang Silicone Sealant
Sebelum masuk ke pembahasan perbedaan, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu silicone sealant. Silicone sealant adalah bahan kimia berbasis silikon yang memiliki sifat elastis, tahan air, dan tahan terhadap suhu ekstrem. Setelah diaplikasikan, bahan ini akan mengeras namun tetap fleksibel, memungkinkan sambungan untuk bergerak tanpa retak. Karena sifat ini, silicone sealant sangat ideal untuk digunakan pada jendela, kaca, sambungan pipa, area basah seperti kamar mandi, hingga peralatan dapur.
Berbagai produsen menyediakan varian sealant dengan formula khusus. Misalnya, lem Dextone memiliki jenis sealant yang diformulasikan untuk kaca, logam, suhu tinggi, hingga area yang lembap dan berjamur. Setiap jenis memiliki karakteristik dan kegunaan spesifik yang tidak bisa saling digantikan.
Perbedaan Silicone Sealant Berdasarkan Proses Curing
Salah satu perbedaan utama silicone sealant adalah pada proses curing (pengeringan dan pengerasan). Ada dua jenis utama:
1. Acetic Cure (Asam)
Mengeluarkan bau tajam seperti cuka saat diaplikasikan.
Reaksi kimia selama curing melepaskan asam asetat.
Cocok untuk kaca, keramik, dan aluminium.
Tidak disarankan untuk permukaan logam yang mudah korosi seperti besi atau baja karena sifat asamnya bisa merusak.
2. Neutral Cure (Netral)
Tidak mengeluarkan bau menyengat.
Lebih ramah terhadap logam dan material sensitif lainnya.
Cocok untuk permukaan logam, beton, batu, dan kayu.
Waktu pengeringan sedikit lebih lama dibanding acetic cure.
Produk seperti lem Dextone Neutral Silicone Sealant sangat populer untuk aplikasi umum karena fleksibilitasnya yang tinggi dan tidak merusak permukaan logam.
Perbedaan Berdasarkan Fungsi dan Aplikasi
Berikut adalah beberapa jenis silicone sealant berdasarkan fungsi dan aplikasinya:
1. Sanitary Silicone Sealant
Mengandung zat anti-jamur.
Dirancang khusus untuk area lembap seperti kamar mandi dan dapur.
Tahan terhadap pertumbuhan jamur hitam.
Ideal untuk menyegel wastafel, bak mandi, shower, dan sejenisnya.
2. High Temperature Silicone Sealant
Tahan terhadap suhu tinggi (hingga 300°C atau lebih).
Digunakan untuk kompor, oven, knalpot, dan mesin industri.
Tidak mudah meleleh atau pecah meski terkena panas ekstrem.
3. Structural Silicone Sealant
Memiliki kekuatan mekanis tinggi dan daya rekat kuat.
Digunakan pada fasad bangunan bertingkat atau kaca besar.
Menahan beban struktural dan tekanan angin.
4. General Purpose Silicone Sealant
Digunakan untuk berbagai aplikasi ringan seperti penyegelan sambungan pintu, jendela, atau sambungan antar dinding.
Lebih fleksibel dalam penggunaannya.
Biasanya lebih murah dan mudah ditemukan.
Perbedaan Berdasarkan Warna dan Penampilan
Silicone sealant juga tersedia dalam berbagai warna, seperti putih, bening (transparan), hitam, hingga abu-abu. Warna ini biasanya dipilih untuk menyesuaikan dengan material atau memberikan hasil estetika yang lebih baik.
Lem Dextone, misalnya, menyediakan varian bening untuk aplikasi kaca agar hasil akhirnya tidak terlihat mencolok. Sementara warna putih atau abu-abu lebih sering digunakan untuk permukaan dinding atau langit-langit.
Baca Juga: Jenis Silicone Sealant dan Fungsinya, Simak Disini!
Tips Memilih Silicone Sealant yang Tepat
Tentukan lokasi aplikasi – Indoor, outdoor, area panas, atau area lembap.
Kenali material yang akan direkatkan – Kaca, logam, plastik, keramik, atau beton.
Pilih curing yang sesuai – Gunakan neutral cure untuk logam dan material sensitif.
Pertimbangkan estetika – Pilih warna yang sesuai agar hasil akhir rapi dan menyatu.
Kesimpulan
Memahami perbedaan silicone sealant sangat penting sebelum Anda memulai proyek perbaikan atau pemasangan apa pun. Setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, tergantung pada bahan yang digunakan, kondisi lingkungan, hingga hasil akhir yang diinginkan. Penggunaan sealant yang tidak sesuai tidak hanya akan menghasilkan tampilan yang buruk, tetapi juga berisiko merusak material dan menurunkan daya tahan struktur.
Produk seperti lem Dextone menawarkan beragam varian silicone sealant yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan spesifik. Mulai dari jenis netral, tahan suhu tinggi, hingga anti-jamur, semuanya tersedia untuk membantu Anda menyelesaikan pekerjaan dengan hasil maksimal. Dengan memilih jenis yang tepat, Anda tidak hanya menghemat waktu dan biaya, tetapi juga meningkatkan kualitas dan keamanan dari pekerjaan yang Anda lakukan.
Jika Anda kebingungan mencari lem untuk berbagai kegunaan, Anda bisa menggunakan lem Dextone. Lem Dextone memiliki beragam jenis lem yang bisa Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan. Apapun benda atau permasalahan seperti kerusakan, kebocoran dan yang lainnya.