Risiko Memakai Lem Kadaluwarsa – Lem adalah salah satu bahan perekat yang sangat sering digunakan dalam berbagai kegiatan sehari-hari, mulai dari keperluan rumah tangga, kerajinan tangan, proyek sekolah, hingga perbaikan benda dan kebutuhan industri. Karena dianggap praktis, banyak orang menyimpan lem dalam jangka panjang tanpa memperhatikan masa simpannya. Tidak jarang pula kita menemukan lem di rumah yang telah tersimpan selama bertahun-tahun, bahkan hingga melewati tanggal kedaluwarsa. Padahal, masa kedaluwarsa bukanlah sekadar angka; itu adalah batas waktu efektivitas dan keamanan lem untuk digunakan.
Sayangnya, masih banyak pengguna yang tetap memakai lem kadaluwarsa karena merasa sayang untuk membuangnya atau menganggap lem tersebut masih terlihat baik-baik saja. Padahal, memakai lem yang sudah kedaluwarsa dapat menimbulkan berbagai risiko mulai dari penurunan fungsi hingga ancaman kesehatan. Hal ini berlaku untuk seluruh jenis lem, termasuk produk perekat populer seperti Lem Dextone. Artikel ini akan membahas lebih jauh mengenai risiko memakai lem kadaluwarsa, dampak yang mungkin terjadi, serta bagaimana langkah yang tepat untuk menghindarinya.
Mengapa Lem Bisa Kadaluwarsa?
Setiap jenis lem mengandung unsur kimia tertentu yang dirancang untuk merekatkan permukaan benda. Seiring berjalannya waktu, komponen tersebut akan mengalami perubahan fisik dan kimia akibat proses oksidasi, penguapan, atau degradasi. Itulah sebabnya setiap produsen memberikan tanggal kedaluwarsa untuk menjamin efektivitas produk selama digunakan dalam periode tertentu. Setelah melewati batas tersebut, performa bahan kimia perekat tidak lagi stabil.
Pada beberapa kasus, lem yang kadaluwarsa masih terlihat normal jika hanya dilihat sekilas. Warnanya mungkin tidak mengalami perubahan signifikan, dan teksturnya tampak dapat dipakai. Namun, perubahan terjadi pada tingkat molekuler yang tidak dapat dilihat oleh mata. Inilah alasan mengapa risiko memakai lem kadaluwarsa sering kali tidak langsung terlihat pada awal penggunaan, tetapi baru terasa setelah hasil tempelan mengalami kegagalan.
Risiko Memakai Lem Kadaluwarsa yang Harus Diwaspadai
1. Daya Rekat Menurun Drastis
Risiko yang paling umum terjadi adalah lemahnya daya rekat lem. Hasil tempelan menjadi mudah terlepas meskipun permukaan sudah dibersihkan dan lem sudah dibiarkan mengering dalam waktu lama. Pada pekerjaan yang membutuhkan kekuatan rekat tinggi, seperti perbaikan perabot atau proyek teknis, kondisi ini jelas sangat merugikan. Bahkan untuk lem berkualitas seperti Lem Dextone, efektivitasnya tetap bergantung pada apakah lem masih dalam masa pakai atau tidak.
2. Kerusakan pada Permukaan Material
Lem kadaluwarsa dapat menghasilkan reaksi kimia yang tidak stabil sehingga menimbulkan noda, bercak permanen, atau korosi pada beberapa jenis permukaan. Hal ini biasa terjadi pada material sensitif seperti plastik, karet, keramik, dan logam tipis. Dalam proyek DIY atau kerajinan, risiko ini bisa merusak seluruh hasil kerja hanya karena lem yang digunakan sudah lewat masa simpannya.
3. Tekstur Berubah dan Sulit Digunakan
Seiring waktu, lem bisa mengental, menggumpal, atau justru menjadi sangat encer. Kondisi ini membuat proses aplikasi menjadi sulit dikendalikan dan tidak merata. Hasil akhirnya tentu jauh dari maksimal. Tanda-tanda ini umumnya muncul lebih cepat pada lem yang tidak disimpan dengan benar atau dibiarkan terbuka terlalu lama.
4. Risiko bagi Kesehatan dan Keamanan
Lem yang telah kadaluwarsa dapat melepaskan uap kimia dengan bau lebih tajam dari biasanya. Jika terhirup dalam jangka waktu lama, uap tersebut berpotensi menyebabkan iritasi saluran pernapasan, sakit kepala, pusing, hingga reaksi alergi. Kontak dengan kulit pun bisa menyebabkan gatal-gatal atau peradangan. Oleh karena itu, selalu pastikan lem yang digunakan masih layak pakai dan gunakan di area yang berventilasi baik.
Ciri-Ciri Lem yang Sudah Tidak Layak Pakai
Agar tidak salah dalam menentukan kondisi lem, kenali tanda-tanda berikut:
Tekstur menggumpal, terlalu kental, atau terlalu encer
Warna berubah dari tampilan aslinya
Bau kimia lebih tajam dan menusuk
Lem tidak mengering atau justru mengering tanpa merekat
Hasil rekat mudah lepas meski sudah diaplikasikan sesuai petunjuk
Jika salah satu ciri ini ditemukan, segera hentikan penggunaan.
Baca Juga: Efek Pemakaian Lem Kadaluwarsa, Ketahui dan Simak Disini!
Tips Aman Menggunakan dan Menyimpan Lem
Untuk meminimalkan risiko memakai lem kadaluwarsa, lakukan langkah berikut:
Cek tanggal produksi dan kedaluwarsa sebelum membeli
Simpan lem di tempat dengan suhu stabil, tidak lembap, dan jauh dari cahaya matahari
Pastikan tutup lem terpasang rapat setelah dipakai
Gunakan lem berkualitas seperti Lem Dextone agar hasil lebih kuat dan tahan lama
Segera buang lem yang berbau menyengat atau mengalami perubahan fisik ekstrem
Kesimpulan
Risiko memakai lem kadaluwarsa bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele. Mulai dari penurunan daya rekat, kerusakan material, hingga dampak kesehatan seperti iritasi kulit atau gangguan pernapasan, semuanya bisa terjadi jika lem dipaksakan untuk digunakan setelah masa simpannya berakhir. Apalagi jika lem tersebut digunakan untuk proyek penting, kegagalannya tidak hanya merugikan waktu tetapi juga berpotensi menimbulkan bahaya.
Untuk menghindari kerugian tersebut, selalu utamakan penggunaan lem yang masih layak pakai, periksa tanggal kedaluwarsa sebelum penggunaan, dan pilih produk berkualitas seperti Lem Dextone agar hasil tempelan lebih maksimal. Dengan memahami tanda-tanda lem rusak serta cara penyimpanan yang benar, Anda dapat menjaga keamanan, efektivitas, dan efisiensi dalam setiap pekerjaan perekat yang dilakukan. Mengambil keputusan yang tepat sejak awal adalah langkah kecil dengan dampak besar bagi kualitas hasil kerja dan kesehatan Anda.
Jika Anda kebingungan mencari lem untuk berbagai kegunaan, Anda bisa menggunakan lem Dextone. Lem Dextone memiliki beragam jenis lem yang bisa Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan. Apapun benda atau permasalahan seperti kerusakan, kebocoran dan yang lainnya.

