Tips Simpan Lem Agar – Lem adalah salah satu bahan perekat yang sangat dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari keperluan rumah tangga, proyek sekolah, pekerjaan DIY, hingga industri dan perbaikan furnitur. Hampir semua orang pernah membeli lem dan menyimpannya untuk dipakai di lain waktu. Namun, masalah yang sering muncul adalah lem cepat mengering, mengental, atau menurun kualitasnya meskipun baru digunakan beberapa kali. Hal tersebut biasanya bukan disebabkan oleh kualitas lem yang buruk, melainkan cara penyimpanan yang kurang tepat sehingga lem tidak dapat bertahan lama.
Bahkan lem yang dikenal kuat dan populer seperti Lem Dextone, baik yang berbasis epoxy maupun lem instan, tetap membutuhkan perlakuan penyimpanan yang benar agar efektivitasnya tidak menurun. Banyak pengguna mengira cukup dengan menutup kemasan, namun sebenarnya ada beberapa langkah tambahan yang harus diperhatikan. Jika salah penyimpanan, lem bisa rusak sebelum digunakan, menurun daya rekatnya, atau malah tidak bisa dipakai sama sekali. Itulah mengapa memahami cara menyimpan lem yang benar sangat penting, terutama bagi yang sering menggunakan lem untuk kebutuhan pekerjaan atau bisnis.
Mengapa Penyimpanan Lem Tidak Bisa Sembarangan
Lem mengandung bahan kimia aktif yang bereaksi terhadap lingkungan. Suhu yang terlalu tinggi dapat membuat bahan pelarut menguap, sementara tempat yang lembap bisa menyebabkan komponen lem mengendap dan terpisah. Selain itu, paparan udara dapat memicu reaksi pengerasan alami pada lem tertentu, terutama lem berbasis cyanoacrylate dan epoxy. Jika lem disimpan tanpa memperhatikan kondisi sekitar, maka risiko kerusakan lem menjadi jauh lebih besar.
Setiap jenis lem memiliki karakteristik berbeda. Misalnya, lem kayu dan lem karet relatif stabil namun tetap dapat berubah kualitas jika terkena panas atau udara. Sementara lem epoxy seperti Lem Dextone yang terdiri dari dua komponen (resin dan pengeras) harus disimpan dalam kondisi aman dan tidak tercampur. Semakin baik pengguna memahami karakter lem yang dimiliki, semakin mudah menentukan cara penyimpanan yang tepat agar lem tetap awet dan bisa bekerja maksimal.
Tips Simpan Lem yang Benar Agar Tidak Cepat Kering
1. Pastikan Tutup Lem Selalu Tertutup Rapat
Setelah digunakan, segera bersihkan sisa lem pada mulut kemasan dan tutup dengan rapat. Sisa lem yang mengering di ulir penutup bisa membuat udara masuk dan mempercepat pengerasan lem.
2. Simpan di Tempat Kering dan Sejuk
Hindari menyimpan lem dekat sumber panas seperti dapur, jendela dengan paparan matahari, atau dekat mesin yang menghasilkan panas. Suhu ideal sekitar 20-25 derajat Celsius agar bahan kimia lem tetap stabil.
3. Jauhkan dari Sinar Matahari Langsung
Paparan sinar UV dapat merusak struktur kimia lem dan mempercepat proses penguapan pelarut. Simpan lem di tempat teduh atau lemari tertutup.
4. Gunakan Silica Gel untuk Mengontrol Kelembapan
Lem sangat sensitif terhadap kelembapan. Menyimpan lem bersama silica gel membantu menjaga kondisi ruang penyimpanan tetap kering sehingga lem tidak mudah terkontaminasi uap air.
5. Simpan Sesuai Jenisnya
Pisahkan lem berdasarkan kategori. Lem epoxy (seperti Lem Dextone) harus tetap dalam kemasan asli dan tidak boleh dicampur sebelum dipakai. Lem super cukup disimpan di wadah kedap udara agar tidak mengeras.
6. Hindari Memindahkan Lem ke Wadah Lain
Memindahkan lem ke wadah yang tidak sesuai berisiko membuat lem bereaksi dengan material wadah. Selain itu, tutup bawaan pabrik dirancang untuk menahan tekanan dan mencegah penguapan.
7. Letakkan dengan Posisi Berdiri
Beberapa jenis lem akan lebih aman jika disimpan dalam posisi berdiri untuk meminimalisir risiko bocor atau tekanan udara yang masuk saat kemasan dibuka.
8. Catat Tanggal Pembukaan
Dengan mengetahui kapan lem pertama kali dibuka, pengguna bisa memperkirakan masa pakai dan memastikan lem digunakan sebelum kualitasnya menurun.
9. Hindari Menyimpan di Kulkas Kecuali Direkomendasikan
Banyak orang berpikir menyimpan lem di kulkas membuatnya tahan lama. Padahal, perubahan temperatur drastis dari dingin ke panas saat akan digunakan dapat merusak struktur lem.
10. Gunakan Secara Berkala
Lem yang jarang digunakan justru lebih cepat rusak karena tidak ada rotasi sirkulasi bahan saat kemasan dibuka. Jika memungkinkan, gunakan lem dalam jangka waktu wajar sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Tips Memilih Lem Yang Cocok untuk Berbagai Kebutuhan!
Kesalahan Umum dalam Menyimpan Lem
Beberapa kesalahan berikut dapat membuat lem rusak sebelum waktunya:
Menyimpan lem di ruang terbuka atau di tempat yang sangat panas
Biarkan tutup tidak terkunci rapat setelah digunakan
Menggunakan wadah lain yang tidak kedap udara
Menyimpan lem terlalu lama setelah masa pakai lewat
Tidak memperhatikan reaksi perubahan warna, bau, atau tekstur
Kesalahan kecil ini justru sering menjadi penyebab lem tidak dapat digunakan saat dibutuhkan.
Kesimpulan
Tips menyimpan lem dengan benar bukan hanya membantu menjaga kualitas lem dalam jangka panjang, tetapi juga menghemat biaya karena pengguna tidak perlu sering membeli lem baru. Penyimpanan yang tepat dimulai dari hal sederhana seperti menutup botol secara rapat, menyimpannya pada suhu ideal, serta memastikan lem tidak terkena sinar matahari langsung. Setiap langkah memberi pengaruh besar terhadap durasi ketahanan lem di masa depan.
Bahkan lem dengan kualitas unggulan seperti Lem Dextone memerlukan perhatian dalam penyimpanannya agar tetap optimal saat digunakan. Dengan memahami karakteristik lem dan menerapkan tips penyimpanan yang benar, pengguna dapat memastikan lem selalu siap pakai kapan pun dibutuhkan. Pada akhirnya, cara menyimpan lem adalah bagian dari proses menggunakan lem yang tepat. Semakin teliti penyimpanannya, semakin maksimal hasil pekerjaan yang dapat dicapai.
Jika Anda kebingungan mencari lem untuk berbagai kegunaan, Anda bisa menggunakan lem Dextone. Lem Dextone memiliki beragam jenis lem yang bisa Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan. Apapun benda atau permasalahan seperti kerusakan, kebocoran dan yang lainnya.

